Senin, 05 Maret 2012

Hidayah


Tersesat, Dan Akhirnya Ku Kembali Pada-Nya
Oleh : Raudya Iwana
Melbourne…. Sebuah kota di Australia yang indah dan tertata, menjadi tujuan Tika yang berkebangsaan Indonesia untuk bekerja. Tika adalah seorang gadis cantik, tinggi, berkulit putih, cerdas, dan memiliki senyum indah dan menarik. Tak heran, di Melbourne Tika memiliki banyak teman, tak pernah ia merasa sendiri, seakan kebahagiaan yang selalu menghampiri.
            Lama ia menetap, tak asing lagi baginya budaya orang-orang barat. Berfoya-foya, tak ada batas kedekatan antara laki-laki dan perempuan. Awalnya ia tak peduli, dan berfikir bahwa “itulah mereka dan inilah aku yang kesini hanya untuk bekerja”. Ia berfikir seakan-akan dia akan aman dari nafsu dan godaan kehidupan jahiliyah yang menjadi latar dimana tempat ia bekerja.
            Namun itulah manusia, yang kadang tidak bisa memegang prinsip. Seiring dengan banyaknya teman-teman Tika yang bule, Tika terbawa oleh nafsu dunia. Cara berpenampilannya sudah berubah, dan agak sedikit terbuka. Keluar masuk bar dan berpesta, kini sudah menjadi budayanya.dekat dengan banyak laki-laki, dipeluk, dan minum, semuanya seolah membuat Tika nyaman dan bahagia, tersenyum dengan hidup ala jahiliyah bersama teman-temannya.
            Terbiasa dengan kehidupan seperti itu, akhirnya Tika menemukan sosok laki-laki yang ia cintai. Mereka berdua terikat dalam hubungan yang biasa disebut pacaran. Kemana pun Tika pergi, ia selalu ditemani pacarnya. Berpose didepan kamera tak pernah terlupakan untuk mengabadikan kemesraan. Namun hubungan itu tak berjalan lama, semuanya harus berakhir. Kini sosok yang selalu ada didekatnya dan melindunginya, sudah tak ada lagi.
            Ditengah kehidupannya yang sudah hampir terlewat batas, datang sebuah hidayah dari Allah SWT. Tak tau mulanya apa yang membuat hidayah itu dating, namun jika Allah sudah berkehendak semuanya bias terjadi. Hatinya pun terbuka, menyambut ajaran agama yang hakiki.
            Tak mudah untuk merubah segalanya, banyak cobaan, dan tak berjalan mulus. Namun kekuatan hati Tika bisa mengalahkan itu semua, walau fitnah kadang menemani dalam perjalanannya menuju jalan illahi. Kini Tika menjadi sorang muslimah berkerudung, meninggalkan kehidupannya yang lalu dan menata hidup baru yang lebih baik. Dalam proses kembali menuju jalan illahi, Tika bertemu dengan sahabat-sahabat baru, yang benar mengerti dirinya serta membuat ia nyaman dan bahagia ada disekitar mereka.
            Tika memutuskan kembali ke Indonesia, meninggalkan Melbourne dan dunia jahiliyah yang menemaninya selama ini. Kini ia kembali ke jalan Illahi Rabbi, menjadi muslimah sejati di jalan hakiki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar