Tersesat,
Dan Akhirnya Ku Kembali Pada-Nya
Oleh :
Raudya Iwana
Melbourne…. Sebuah kota
di Australia yang indah dan tertata, menjadi tujuan Tika yang berkebangsaan
Indonesia untuk bekerja. Tika adalah seorang gadis cantik, tinggi, berkulit
putih, cerdas, dan memiliki senyum indah dan menarik. Tak heran, di Melbourne
Tika memiliki banyak teman, tak pernah ia merasa sendiri, seakan kebahagiaan
yang selalu menghampiri.
Lama
ia menetap, tak asing lagi baginya budaya orang-orang barat. Berfoya-foya, tak
ada batas kedekatan antara laki-laki dan perempuan. Awalnya ia tak peduli, dan
berfikir bahwa “itulah mereka dan inilah aku yang kesini hanya untuk bekerja”.
Ia berfikir seakan-akan dia akan aman dari nafsu dan godaan kehidupan jahiliyah
yang menjadi latar dimana tempat ia bekerja.
Namun
itulah manusia, yang kadang tidak bisa memegang prinsip. Seiring dengan
banyaknya teman-teman Tika yang bule, Tika terbawa oleh nafsu dunia. Cara
berpenampilannya sudah berubah, dan agak sedikit terbuka. Keluar masuk bar dan
berpesta, kini sudah menjadi budayanya.dekat dengan banyak laki-laki, dipeluk,
dan minum, semuanya seolah membuat Tika nyaman dan bahagia, tersenyum dengan
hidup ala jahiliyah bersama teman-temannya.
Terbiasa
dengan kehidupan seperti itu, akhirnya Tika menemukan sosok laki-laki yang ia
cintai. Mereka berdua terikat dalam hubungan yang biasa disebut pacaran. Kemana
pun Tika pergi, ia selalu ditemani pacarnya. Berpose didepan kamera tak pernah
terlupakan untuk mengabadikan kemesraan. Namun hubungan itu tak berjalan lama,
semuanya harus berakhir. Kini sosok yang selalu ada didekatnya dan
melindunginya, sudah tak ada lagi.
Ditengah
kehidupannya yang sudah hampir terlewat batas, datang sebuah hidayah dari Allah
SWT. Tak tau mulanya apa yang membuat hidayah itu dating, namun jika Allah
sudah berkehendak semuanya bias terjadi. Hatinya pun terbuka, menyambut ajaran
agama yang hakiki.
Tak
mudah untuk merubah segalanya, banyak cobaan, dan tak berjalan mulus. Namun kekuatan
hati Tika bisa mengalahkan itu semua, walau fitnah kadang menemani dalam
perjalanannya menuju jalan illahi. Kini Tika menjadi sorang muslimah
berkerudung, meninggalkan kehidupannya yang lalu dan menata hidup baru yang
lebih baik. Dalam proses kembali menuju jalan illahi, Tika bertemu dengan
sahabat-sahabat baru, yang benar mengerti dirinya serta membuat ia nyaman dan
bahagia ada disekitar mereka.
Tika
memutuskan kembali ke Indonesia, meninggalkan Melbourne dan dunia jahiliyah
yang menemaninya selama ini. Kini ia kembali ke jalan Illahi Rabbi, menjadi muslimah
sejati di jalan hakiki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar